ar
en
id

UMU Buton Gelar Kajian “Proses Kejadian Manusia: Perspektif Al-Qur’an dan Embriologi”

UMU Online– Baubau, Kamis 13 Maret 2025 Universitas Muslim Buton melalui Lembaga Studi Islam Aswaja kembali menggelar kajian ilmiah bertajuk “Proses Kejadian Manusia: Perspektif Al-Qur’an dan Embriologi” sebagai bagian dari program “Merangkai Cita-Cita Dari Masjid”. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Baitul Hikmah, yang terletak di dalam area kampus UMU Buton, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan universitas.

Pemateri dalam kajian ini adalah Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UMU Buton, yang menyampaikan pemaparan mengenai proses kejadian manusia berdasarkan perspektif Al-Qur’an dan ilmu embriologi modern. Kajian ini bertujuan untuk menggali kesesuaian antara wahyu Allah yang tertulis dalam Al-Qur’an dengan temuan ilmiah mengenai perkembangan embrio manusia. Acara ini dihadiri oleh Ketua Yayasan UMU Buton, Rektor, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Dekan Fakultas, Ketua Program Studi, serta jajaran dosen dan tenaga kependidikan UMU Buton. Kegiatan ini diselenggarakan setiap hari Kamis ba’da Dzuhur selama 30 menit setelah sesi ngaji bersama, sebagai upaya memperkuat integrasi antara ilmu agama dan sains dalam lingkungan akademik.

Dalam paparannya, Wakil Rektor 1 menjelaskan bahwa Al-Qur’an telah menggambarkan tahapan kejadian manusia dalam beberapa ayat yang kini telah dikonfirmasi oleh ilmu embriologi. Tahapan tersebut meliputi:
a) Tahap Nutfah (Sperma dan Ovum yang Bersatu) Dijelaskan dalam Surah Al- Insan ayat 2 bahwa manusia diciptakan dari air mani yang bercampur. Hal ini sesuai dengan konsep fertilisasi dalam embriologi, yaitu penyatuan sperma dan ovum di dalam tuba falopi.
b) Tahap ‘Alaqah (Segumpal Darah yang Melekat) Dalam Surah Al-‘Alaq ayat 2 disebutkan bahwa manusia diciptakan dari ‘alaq, yang memiliki arti sesuatu yang melekat, segumpal darah, atau berbentuk lintah. Secara embriologis, embrio pada minggu kedua hingga ketiga memang berbentuk seperti lintah dan melekat pada dinding rahim untuk memperoleh nutrisi.
c) Tahap Mudhghah (Segumpal Daging) Surah Al-Mu’minun ayat 14 menjelaskan bahwa setelah fase ‘alaqah, embrio berkembang menjadi mudhghah atau segumpal daging. Ini terjadi sekitar minggu ke-4 hingga ke-5, di mana embrio mulai mengalami pembentukan awal organ tubuh.
d) Tahap Izam dan Laham (Pembentukan Tulang dan Otot) Ayat yang sama dalam Surah Al-Mu’minun menyebutkan bahwa setelah fase mudhghah, embrio mengalami pembentukan tulang (izâm) dan kemudian dibungkus dengan daging (lahm). Ilmu embriologi membuktikan bahwa tulang rawan terbentuk terlebih dahulu sebelum otot membungkusnya, sebagaimana yang disebutkan dalam Al- Qur’an.
e) Tahap Peniupan Ruh Dalam Surah As-Sajdah ayat 9, Allah menyatakan bahwa setelah penciptaan fisik manusia, ruh ditiupkan ke dalam janin. Embriologi modern menunjukkan bahwa sekitar minggu ke-16 hingga ke-20, sistem saraf mulai berkembang sehingga janin dapat merespons rangsangan.

Kajian ini menegaskan bahwa ilmu pengetahuan modern semakin mengonfirmasi kebenaran yang telah diwahyukan dalam Al-Qur’an lebih dari 1400 tahun lalu. Dengan mengangkat tema ini, diharapkan mahasiswa dan civitas akademika UMU Buton semakin memahami dan menghayati keterkaitan antara ilmu agama dan sains dalam kehidupan sehari-hari.

Program “Merangkai Cita-Cita Dari Masjid” yang diinisiasi oleh Lembaga Studi Islam Aswaja UMU Buton terus berlanjut dengan berbagai tema kajian menarik lainnya. Melalui forum ini, UMU Buton berkomitmen untuk membangun generasi intelektual yang tidak hanya unggul dalam keilmuan tetapi juga memiliki pemahaman agama yang kuat.

Humas UMU Buton Muhamad Firman Syah

Bagikan :