UMU Online–Sorawolio, 25 Januari 2025 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muslim Buton baru saja menyelesaikan kegiatan praktik lapangan sebagai langkah penting dalam mencetak sarjana siap pakai yang mampu memadukan teori dan praktik secara holistik. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu lahan pengembangan komoditas unggulan, yaitu tanaman durian dan buah salak, di Kecamatan Sorawolio. Lahan tersebut dikelola oleh Bapak Sunardi, seorang petani anggota kelompok tani yang telah berhasil mengembangkan kedua komoditas ini dengan pendekatan pertanian berkelanjutan.
Praktik lapangan ini menjadi bagian strategis dari kurikulum Prodi Agroteknologi yang dirancang untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kelas dengan keterampilan teknis yang dibutuhkan di lapangan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diberikan ruang untuk mengaplikasikan teori secara langsung, mendalami aspek budidaya tanaman, serta menghadapi tantangan nyata yang ada di dunia pertanian.
Di bawah bimbingan para dosen, Bapak Aliyaman dan Ibu Peliarni, mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan seperti observasi sistem budidaya, penguasaan teknik pemupukan, pengairan, pemangkasan, serta praktik langsung dalam pemeliharaan tanaman durian dan salak. Tidak hanya itu, mereka juga berdiskusi dengan Bapak Sunardi untuk memahami tantangan yang dihadapi petani, seperti penanganan hama, strategi pengelolaan lahan, dan pemasaran hasil panen.
“Kegiatan praktik lapangan ini dirancang untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkannya di dunia kerja. Ini adalah upaya kami memastikan mahasiswa menjadi profesional yang siap pakai di sektor pertanian,” ujar salah satu dosen pembimbing.
Mahasiswa yang terlibat menyampaikan bahwa pengalaman praktik ini memberikan perspektif baru dalam memahami kompleksitas sektor pertanian. Rahmawati, salah satu peserta, menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka wawasan tentang pentingnya efisiensi dan keberlanjutan dalam pengelolaan pertanian. “Kami belajar bagaimana teori yang selama ini dipelajari dapat diterapkan untuk memberikan solusi nyata di lapangan. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga,” katanya.
Bapak Sunardi, sebagai mitra tani, juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pengembangan sektor pertanian. Menurutnya, inovasi dan energi baru dari mahasiswa sangat diperlukan untuk mendukung keberlanjutan sektor ini. “Saya senang menjadi bagian dari proses ini. Mahasiswa harus terus belajar dan berkontribusi bagi kemajuan pertanian Indonesia,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya dilatih untuk memahami teknologi dan metode budidaya, tetapi juga dibekali kemampuan untuk menghadapi tantangan di lapangan dengan pendekatan yang inovatif. Hal ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Muslim Buton untuk mencetak lulusan yang kompeten, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Sebagai langkah lanjutan, UMU Buton berencana memperluas kerja sama dengan kelompok tani lain di berbagai wilayah untuk memperkaya pengalaman mahasiswa. Program ini diharapkan dapat terus meningkatkan keterampilan praktis mahasiswa sekaligus mendorong pengembangan pertanian lokal yang lebih inovatif dan berdaya saing.
Praktik lapangan ini membuktikan bahwa perpaduan antara teori yang matang dan praktik langsung adalah kunci untuk melahirkan sarjana yang mampu memberikan dampak nyata bagi dunia pertanian. Prodi Agroteknologi FAPERTA UMU Buton akan terus memperkuat pendekatan ini sebagai bagian dari upayanya mencetak generasi muda yang siap memajukan sektor pertanian Kepton, Sultra, KTI dan Indonesia.
Editor, Humas UMU Buton (Muhamad Firman Syah)