ar
en
id

Bahasa:

SEMINAR PEMBANGUNAN LASALIMU DAN PENGEMBANGAN JERUK LASEMBANGI

UMU Online – Lasalimu 7 Mei 2025, Sebagai bagian dari program Kandidat Sarjana Mengabdi – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KSM-MBKM), Universitas Muslim Buton kembali menunjukkan peran aktifnya dalam pemberdayaan masyarakat dan penguatan pembangunan daerah. Mahasiswa KSM-MBKM yang ditempatkan di Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, menginisiasi penyelenggaraan Seminar Pembahasan Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kecamatan Lasalimu, dengan penekanan khusus pada potensi pengembangan Jeruk Lasembangi, komoditas lokal unggulan yang kini mulai mencuri perhatian.

Seminar ini diprakarsai oleh Saudara Irwan, mahasiswa KSM-MBKM selaku ketua kelompok pengabdi, bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam tim pengabdian. Bertempat di Aula Kantor Kecamatan Lasalimu, kegiatan ini menghadirkan berbagai pihak strategis dari kalangan pemerintah, akademisi, dan aparat keamanan.

Hadir dalam acara ini Camat Lasalimu, Dr. Zahaba, Ketua Badan Penyelenggara UMU Buton, Drs. Ibrahim Marsela, Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FAPERTA) Aman Tabiah, M.P., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Yusman Sutoyo, M.M., serta perwakilan Danramil dan Kapolsek Lasalimu, termasuk seluruh kepala desa se-Kecamatan Lasalimu.

Acara seminar diawali dengan pemaparan dari Irwan yang menjelaskan secara rinci berbagai tantangan dan peluang pembangunan Kecamatan Lasalimu, khususnya pada sektor pertanian dan potensi komoditas lokal seperti Jeruk Lasembangi. Dalam presentasinya, Irwan menyampaikan bahwa Lasalimu memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Jeruk Lasembangi memiliki karakteristik unggul, rasa yang khas, serta potensi pasar yang menjanjikan, baik di tingkat lokal maupun regional. Namun, belum adanya sistem budidaya dan manajemen pascapanen yang optimal menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Irwan.

Ia menambahkan bahwa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, petani, dan perguruan tinggi untuk mendorong hilirisasi produk jeruk ini, sekaligus membuka peluang inovasi dalam sektor agroindustri berbasis potensi lokal.

Dalam arahannya, Camat Lasalimu Dr. Zahaba memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif dan kontribusi nyata mahasiswa KSM-MBKM UMU Buton selama penempatan mereka yang baru berjalan satu bulan.

“Mahasiswa UMU Buton tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga telah memberikan kontribusi ide, tenaga, dan semangat baru dalam membangun kawasan Lasalimu. Mereka menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama dalam mengenali dan mengelola potensi sumber daya alam kita,” ujar Dr. Zahaba.

Ia berharap kehadiran mahasiswa dapat terus menjadi pemicu perubahan positif, terutama dalam penguatan kapasitas masyarakat desa dalam mengelola potensi daerah mereka secara mandiri dan berkelanjutan.

Ketua Badan Penyelenggara UMU Buton, Drs. Ibrahim Marsela, dalam sambutannya menegaskan bahwa Kecamatan Lasalimu memiliki kontribusi signifikan dalam penyediaan pangan lokal untuk wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Wakatobi dan Kota Baubau.

“Kecamatan Lasalimu adalah wilayah yang diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah. Ini adalah modal besar yang harus kita kelola bersama. Mahasiswa kami hadir untuk memperkuat proses itu, melalui pendekatan akademik dan partisipatif,” katanya.

Ibrahim Marsela juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini agar kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat tidak berhenti di level kegiatan, tetapi menjadi model pengembangan daerah berbasis potensi lokal yang terintegrasi.

Dekan FAPERTA UMU Buton, Aman Tabiah, M.P., dalam paparannya menyebutkan bahwa potensi Jeruk Lasembangi dapat dikembangkan melalui pendekatan pertanian berkelanjutan dan modernisasi praktik budidaya. Ia menegaskan bahwa fakultasnya siap mendampingi masyarakat dan pemerintah dalam aspek pelatihan, pendampingan teknis, hingga penelitian kolaboratif.

Sementara itu, Dekan FEB UMU Buton, Yusman Sutoyo, M.M., menyoroti peluang pengembangan usaha mikro dan penguatan rantai pasok berbasis pertanian. “Kita bisa membangun ekosistem ekonomi baru berbasis pertanian lokal. Jeruk Lasembangi dapat diolah menjadi berbagai produk turunan bernilai tinggi yang dapat mendukung ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Seminar ditutup dengan dialog interaktif antara peserta dan narasumber yang menghasilkan berbagai gagasan tindak lanjut, antara lain:
• Rencana pendampingan intensif budidaya Jeruk Lasembangi oleh tim dosen dan mahasiswa UMU Buton.
• Pelatihan manajemen usaha tani bagi kelompok petani muda di Lasalimu.
• Penjajakan kerja sama pemasaran hasil panen Jeruk Lasembangi dengan pelaku usaha di Baubau dan Wakatobi serta Daerah lainnya.

Acara ini tidak hanya menjadi wadah tukar gagasan, tetapi juga menjadi momentum penting dalam menumbuhkan rasa kepedulian, kolaborasi lintas sektor, dan semangat gotong royong dalam pembangunan daerah.

Humas UMU Buton, Muhamad Firman Syah

Bagikan :